Skip to main content

Posts

Ketimun + Daging Giling

Cuma mau ngeshare ni ada sebuah resep yang gampang sekali disiapkan dan juga cocok di cuaca panas. Soalnya metvis suka banget dengan lauk ini, dan cara buatnya juga gampang banget, jadi pingin bagi-bagi ke ibu-ibu sekalian yang pusing memikirkan menu. Daging Niang Ketimun Bahan : -Daging Giling (Daging apa saja boleh) -Ketimun -Udang (opsional) -Wortel (Opsional) -Cabe (bagi yang suka pedas) -Garam -Merica Cara Membuat : 1. Potong ketimun +- 1 cm lebar, lebih enak kalo kulitnya dibuang, dilubangin bagian tengahnya 2. Aduk semua bahan kecuali ketimun, jika pakai udang dan wortel, diiris kecil-kecil dulu ya 3. Ambil daging yang sudah dicampur bahan (caranya seperti buat bakso), lalu masukan daging ke dalam lubang ketimun. 4. Taruh rata di atas piring keramik 5. Dikukus sampai daging matang. Kalo aku sih kukusnya pake rice cooker, jadi sambil masak nasi sambil kukus, hemat waktu, tenaga dan pikiran Dah selesai Gampang banget kan Rasanya adem lagi kalo makan k
Recent posts

Working Full Time Mom

Perang antara Working Mom dan Stay At Home Mom gak pernah berakhir. Kalo buka facebook, banyak artikel-artikel tentang baik buruknya kedua status ini yang membara-bara diikuti ratusan comment. Sebenarnya malas mau update status fb akhir-akhir ini, soalnya udah jarang gunakan smartphone dan juga gak punya waktu untuk balas comment, tapi lihat perang yang lagi hot rasanya ingin juga pamer kesusahan juga. haha.... Kalo working Mom dibilang sayang suami gak sayang anak, kalo stay at home Mom diblang sayang anak gak sayang suami. Kalo Work at home Mom ? Sayang keduanya? Bukan. Dibilang Bodoh dan Matre ! Ini pengalaman aku sendiri. ... Wanita zaman sekarang bukan harus tinggal di dapur lagi. Wanita sekarang punya hak yang sama dengan laki-laki, kami dapat sekolah, memiliki karir dan bebas. Tujuan hidup utama wanita bukan lagi berkembang biak (maaf ya kalo agak kasar, tapi aku mah gitu ngomongnya :p), kami juga punya cita-cita sendiri. Ada yang memilih untuk menjadi tentar

Our First Gift for Metvis

Hari ini aku ingin share sedikit tentang sebuah hal yang menurutku amat penting untuk diketahui, yaitu mengenai Penyimpanan Sel Punca Darah Tali Pusat (Cord Blood Cell). Sebenarnya, hal ini sudah ingin aku share ke teman-teman sebelum lahirnya Metvis, namun post yang sudah ditulis diperbaiki terus dan akhirnya jadi tertunda karena kesibukan olshop www.MetvisHertha.com. Mengapa kok aku mau share tentang penyimpanan sel punca? Menurut bidan yang bantu persalinan aku, kalau aku adalah calon orang tua pertama (waktu itu) yang ada di Karimun yang berencana untuk menyimpan sel punca anak. Menurutnya, teknologi ini masih sangat asing bagi para calon orang tua di Karimun khususnya, padahal hal ini amat penting untuk diketahui. 1. Nah, pertama, apa itu sel punca darah tali pusat? Darah tali pusat, disebut juga “darah plasenta”, adalah darah yang tertinggal dalam tali pusat dan plasenta sesaat setelah bayi dilahirkan dan ketika tali pusat dipotong. Selama kehamilan, tali pusat berf

Dilema

Semua orang yang bertemu aku pasti akan bertanya : "Mengapa kamu tidak mempekerjakan baby sitter dan biarkan mama mu menjaga Metvis, sehingga kamu bisa terus bekerja?" Benar, ini juga merupakan dilema aku ketika masih maternity leave, lanjut kerja atau berhenti dan menjaga Metvis. Jika aku lanjut kerja, aku akan mendapat penghasilan sendiri, tidak usah minta dengan suami, dan aku akan punya kehidupan sosial sendiri. Penghasilan aku juga lumayan, bisa hire baby sitter, dan aku dapat tunjangan dan asuransi. Sebenarnya aku lebih suka kalau pilihan ini. Sementara, jika aku berhenti dan menjaga Metvis? Aku tidak akan punya penghasilan, aku harus mengandalkan suami aku seorang untuk mencari penghasilan dan aku tidak akan sebebas dulu lagi, baik dalam hal ekonomi maupun sosial. Waktu itu aku masih belum tau susahnya mengasuh anak. Tetapi, aku berpikir begini : Masa kecil anak aku hanya sekali dalam seumur hidupnya, dan pasti akan lebih baik jika aku yang menemaninya dala

Bad Night

Had a bad night. Flu Metvis baru mendingan aja sekarang nih giliran aku :( Dari malam kemarin lusa tragedi ini brrlanjut terus. Untung aku inap d rmh mama aku, walaupun mama aku hrs bikin kue utk jualan, tapi masih banyak membantu. Kalo di rumah aku sendiri hanya berdua dg metvis, papanya kerja malam, dan mertuaku haizz sama sekali gak bisa dan juga ga ingin bantu, apalagi kalo dengar tangis anakku masih ngomelin aku terus, capede.. Malam pertama sakit, yaitu malam minggu kemarin, habis mnm obat dah ga tahan lagi aku, sambil nyusuin metvis eh aku malah ketiduran dulu, metvis main main sendiri pula. Tapi ini sama sekali gak ada apa apanya dibanding semalam. Untung kemarin siang aku tidur siang bentar dan mama aku bantu jagain. Semalam jam 8 dah aku gantiin abaju metvis dibantu mama aku. Metvis semakin rewel aja habis sakit, gak mau ganti poppk dan pakai popok.... Kemudian aku nyusuin dia. SUsu botol aja baru habis setelah hampir 1 jam. Kemudian sambung susu badan. J

Frustasi Status

bukan hari yang menyenangkan tapi juga tidak terlalu menyedihkan, masih ada lucu-kucunya sih. Tadi siang habis bawa Metvis naik turun tangga, keluar masuk rumah tetangga, main ini itu dan bercurah keringat, akhirnya aku berhasil membuat dia tidur setelah diayun dan nyanyi hampir 1 jam. Note, ini sudah di rumah mama aku, karena setiap hari Metvis harus datang, dan mulailah masalahnya. Metvis baru tidur cepat-cepat aku masak indomie karena udah lapar ga tahan. biasa mama aku masakin makanan tapi karena hari ini pesanan kue nya banyak jadi aku urus sendiri, tadi pagi sih mama aku yang beliin sarapan juga. Intinya, baru makan 2-3 suap papanya Metvis datang, dan ngobrol2 dengan mama aku di depan ayunan Metvis. Metvis yang super sensitive waktu tidur, hanya sebentar aja bangun lagi gara-gara bayangan dan bisikan papa dan neneknya! Entah api dari mana membara jiwaku waktu itu. Marah ! Marah sekali sampai jerawat loncat-loncat semua !!!!!!!!!!!! Aku habisin mie dulu karena ud

The Change, Another Beginning

I decided to change the business of Metvis Hertha is inspired by game HAYDAY. Months ago, while my online business was really going like a walking snail, I played hayday.