Skip to main content

Working Full Time Mom

Perang antara Working Mom dan Stay At Home Mom gak pernah berakhir.

Kalo buka facebook, banyak artikel-artikel tentang baik buruknya kedua status ini yang membara-bara diikuti ratusan comment.

Sebenarnya malas mau update status fb akhir-akhir ini, soalnya udah jarang gunakan smartphone dan juga gak punya waktu untuk balas comment, tapi lihat perang yang lagi hot rasanya ingin juga pamer kesusahan juga. haha....

Kalo working Mom dibilang sayang suami gak sayang anak, kalo stay at home Mom diblang sayang anak gak sayang suami. Kalo Work at home Mom ? Sayang keduanya? Bukan. Dibilang Bodoh dan Matre !

Ini pengalaman aku sendiri.



...



Wanita zaman sekarang bukan harus tinggal di dapur lagi. Wanita sekarang punya hak yang sama dengan laki-laki, kami dapat sekolah, memiliki karir dan bebas.

Tujuan hidup utama wanita bukan lagi berkembang biak (maaf ya kalo agak kasar, tapi aku mah gitu ngomongnya :p), kami juga punya cita-cita sendiri. Ada yang memilih untuk menjadi tentara, ada yang menyerahkan seumur hidupnya untuk amal, dan ada pula yang transgender menjadi lelaki.

Tapi posisi manusia selalu serba salah di mata orang lain.

Setelah hamil anak pertama, aku punya satu dilema. Mungkin banyak juga orang yang sama seperti aku. Terus bekerja atau resign dan mengasuh anak dirumah.

Waktu itu aku sih sudah bosan dengan kerja itu, tapi tunjangan dan fasilitas dari pekerjaan sangat menggiurkan, dan sayang kalo resign. Tapi di lain sisi, naluri seorang Ibu (Mom to be) rasanya keberadaan seorang Ibu disamping akan sangat membantu pertumbuhan anak secara maksimal.

Setelah 4 bulan berpikir keras, akhirnya aku resign sama bos.

angan-angan kehidupan setelah jadi Ibu rumah tangga ketika aku masih muda sih indah sekali.

Membayangkan aku urus rumah, rumah aku jadi rapi dan bersih, masak masakan kesukaan keluarga, dan menunggu suami pulang kerja, alangkah mulianya....

Tapi sering kali kenyataan memamng berbeda jauh.

Awal punya seorang baby di rumah tidak gampang. apalagi aku menjaganya sendiri, tanpa bantuan nanny atau baby sitter. waktu itu aku masih harus cuci baju dan baju baby pun aku cuci dengan tangan karena takut kuman. Aku memberi ASI yang sering membuat aku pening kalo kurang makan, dan kurang tidur tiap malam sungguh melelahkan. Apalagi sifat anak aku yang dari baby sudah sangat keras kepala >.<

Tapi semua itu bisa lenyap kalo anak aku senyum dan tidur nyenyak... Muka kecilnya seperti tombol delete yang menghapus semua kelelahan aku.

Stress yang gak bisa kedelete itu yah sifat mertua yang membuat aku selalu serba salah dan emosi suami yang bawa dari kerja.

Belom lagi keadaan finansial yang waktu itu terpuruk karena business suami ada masalah dan aku memberikan semua tabungan aku untuk biaya rumah. Gak ada uang, gak ada waktu buat diri sendiri dan mertua aku selalu gosip ke orang lain dan marah marah menyalahkan aku jika ada sedikit masalah kecil aja benar membuat aku stress dan sempat depresi ringan (menurutku masih ringan walaupun banyak yang bilang aku depresi berat).

Mungkin seperti para Full Time Mommy yang lain juga begitu kali ya.

Khayalan jadi Ibu rumah tangga bahagia lenyap begitu saja.

Tekanan dari mertua, emosi dari suami, tidak ada penghasilan, jaga anak sendirian, tidak ada waktu sama sekali untuk diri sendiri...

Biasanya kalo suami aku lagi emosi bisa aku atasi dengan mudah, tapi jika semua busur panah menuju ke aku, akulah yang jadi stress.

Apalagi aku sudah terbiasa mencari penghasilan sendiri, kalo mau belanja harus minta sama suami itu rasanya gak enak banget.

Kalo balik kerja rasanya gak tega banget tinggalin anak aku dengan baby sitter aja di rumah. Kalo harus bawa ke rumah mama aku sendiri mertua aku gak akan kasih.

Di sini pasti para working Mom juga pernah merasakannya.

Ingat waktu itu aku masih kerja di PT SKY.... Ada seorang rekan kerja aku, panggil aja Sui Chabo... Sui Chabo ini walaupun masih muda, aku rasa dia jauh lebih dewasa pemikirannya, walaupun mulutnya sih gak bisa diam haha

Sui Chabo sangat tekun bekerja, pekerjaannya selalu beres, dan dia juga sangat mencintai pekerjaanya, suaminya dan anaknya. Kesimpulannya, dia amat bersyukur pemberian Tuhan kepadanya.

Walaupun bekerja jauh di PT SKY, sui chabo selalu mencemaskan anaknya yang dirumah. Bagi aku, mungkin ini Ibu sejati. Dia bekerja karena ingin membantu suaminya, sementara dia tidak pernah melupakan anaknya yang dirumah.

Aku gak akan tega kalo meninggalkan anak aku dirumah. Apalagi sudah bersama-sama beberapa bulan, dan aku masih mau ASI.

Disaat itu muncul dibenak sebuah ide.

Buka OLSHOP :D

Jadi mula-mula aku jual dengan blogger. aku pakai nama MetvisHertha yang memang sudah rencananya mau jadikan brand untuk produk handmade setelah anak agak besar. Pertama cuma jual baju aja, karena masih sibuk sama anak dan jualan baju gak perlu banyak waktu.

Walaupun penghasilan minim, tapi syukurlah aku bisa menghasilkan sedikit uang untuk beli keperluan sendiri. Uang saku dari suami sepenuhnya untuk kebutuhan anak dan makanan aku.

Disini aku menamakan diri aku Work At Home Mom.. :D

Aku tidak masuk kantor, aku dirumah asuh anak, tapi aku bisa mendapatkan penghasilan sendiri :D

Keadaan membaik setelah dapat pekerjaan dari PT BAP, di sini aku kerja meng-input data ke program mereka. Aku bisa menambah penghasilan dan mengumpulkan dana untuk kuliah nanti :D (agak telat tapi aku pasti mau kuliah !!!)

Kalo Metvis lagi bangun ya aku full time jaga dia dan pekerjaan hanya dilakukan saat dia tidur, atau ketika dia lagi asyik main sendiri. Jujur saja ini agak berat. karena dia anak yang sangat aktif, jadi 1 hari aku bekerja +-3 jam dan hanya tidur 5 6 jam. Tapi aku sangat-sangat bersyukur bisa dipercayakan pekerjaan walaupun saya hanya seorang ibu rumah tangga.

Walaupun capek tapi aku sangat-sangat bersyukur karena aku telah diberi seorang anak yang lucu, skill untuk ngecraft dan pekerjaan yang berpenghasilan lumayan :D

Bagi sebagian orang aku sangat bodoh dan matre, menurut mereka, biar saja suami cari uang kenapa, kok aku selalu ga cukup-cukup...

Menurutku, ini hanya kehidupan yang aku mau.

Selagi aku masih mampu, aku hanya ingin melakukan semua hal yang hanya bisa dilakukan dalam hidup aku yang singkat ini.

Aku ingin mengasuh anak aku baik-baik, membimbing dia sepenuhnya, tapi aku juga punya kebutuhan dan cita-cita sendiri. Sementara itu, aku tidak ingin menambah beban suami yang sudah berat karena biaya obat mertua aku.

Selagi aku masih bisa, aku kerja, dan aku bangga.

Aku sedih bukan karena aku capek, tapi karena salah paham dari orang terdekat, karena aku dibilang matre dan bodoh oleh orang-orang yang seharusnya ngerti aku.

Tapi gak apa lah, Metvis yang masih kecil aja ngerti maksud aku, biarlah orang-orang berumur yang sudah buta hati nuraninya.

Stay At Home Mom, Working Mom, atau Work At Home Mom, apapun pilihannya, hanya ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya....

Gak ada mana yang lebih susah, mana yang lebih baik, selagi itu pilihanku dan aku yakin, apa sih urusannya dengan orang lain.... Kenapa harus perang terus........

Comments

Popular posts from this blog

Ketimun + Daging Giling

Cuma mau ngeshare ni ada sebuah resep yang gampang sekali disiapkan dan juga cocok di cuaca panas. Soalnya metvis suka banget dengan lauk ini, dan cara buatnya juga gampang banget, jadi pingin bagi-bagi ke ibu-ibu sekalian yang pusing memikirkan menu. Daging Niang Ketimun Bahan : -Daging Giling (Daging apa saja boleh) -Ketimun -Udang (opsional) -Wortel (Opsional) -Cabe (bagi yang suka pedas) -Garam -Merica Cara Membuat : 1. Potong ketimun +- 1 cm lebar, lebih enak kalo kulitnya dibuang, dilubangin bagian tengahnya 2. Aduk semua bahan kecuali ketimun, jika pakai udang dan wortel, diiris kecil-kecil dulu ya 3. Ambil daging yang sudah dicampur bahan (caranya seperti buat bakso), lalu masukan daging ke dalam lubang ketimun. 4. Taruh rata di atas piring keramik 5. Dikukus sampai daging matang. Kalo aku sih kukusnya pake rice cooker, jadi sambil masak nasi sambil kukus, hemat waktu, tenaga dan pikiran Dah selesai Gampang banget kan Rasanya adem lagi kalo makan k

Bad Night

Had a bad night. Flu Metvis baru mendingan aja sekarang nih giliran aku :( Dari malam kemarin lusa tragedi ini brrlanjut terus. Untung aku inap d rmh mama aku, walaupun mama aku hrs bikin kue utk jualan, tapi masih banyak membantu. Kalo di rumah aku sendiri hanya berdua dg metvis, papanya kerja malam, dan mertuaku haizz sama sekali gak bisa dan juga ga ingin bantu, apalagi kalo dengar tangis anakku masih ngomelin aku terus, capede.. Malam pertama sakit, yaitu malam minggu kemarin, habis mnm obat dah ga tahan lagi aku, sambil nyusuin metvis eh aku malah ketiduran dulu, metvis main main sendiri pula. Tapi ini sama sekali gak ada apa apanya dibanding semalam. Untung kemarin siang aku tidur siang bentar dan mama aku bantu jagain. Semalam jam 8 dah aku gantiin abaju metvis dibantu mama aku. Metvis semakin rewel aja habis sakit, gak mau ganti poppk dan pakai popok.... Kemudian aku nyusuin dia. SUsu botol aja baru habis setelah hampir 1 jam. Kemudian sambung susu badan. J